Senin, 15 April 2013

Kepribadian sehat menurut aliran psikoanalisa,behaviorisme dan humanistik


Pertanyaan yang terus ditanyakan oleh banyak orang termasuk ahli psikologi yaitu apakah itu kepribadian yang sehat?  Bagaimana sifatnya? Siapa saja yang bisa menjadi pribadi yang sehat ?

Banyak orang yang memberikan pendapatnya dan bermacam-macam. Sejumlah orang mencari,menyelidiki,menyingkapkan diri batiniah dalam sensitivity sessions, t-groups dan encounter therapy lainnya. Ahli psikologi pertumbuhan ( kebanyakan dari ahli psikologi humanistik ) memiliki pandangan yang segar terhadap kodrat manusia,berbeda dari yang digambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisis.

Ahli psikologi humanistik percaya bahwa behaviorisme dan psikoanalisis memberikan pandangan terbatas tentang kodrat manusia. Misalnya, behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin ( bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum ). Baik behaviorisme maupun psikoanalisis tidak berbicara mengenai potensi untuk bertumbuh,untuk menjadi lebih baik dan karena itu memberikan suatu gambaran yang pesimistis tentang kodrat manusia.

Menurut behaviorisme , kita adalah orang yang memberikan respon secara pasif terhadap stimulus dari luar.

Menurut psikoanalisis, kita adalah korban dari kekuatan-kekuatan biologis dan konflik=konflik masa kanak-kanak. Ahli psikologi pertumbuhan memang tidak menyangkal bahwa stimulus dari luar,insting dan konflik masa kanak-kanak mempengaruhi kepribadian namun mereka tidak percaya kalau manusia merupakan korban yang tidak dapat berubah dari kekuatan itu.

Ahli psikologi pertumbuhan ( kebanyakan dari aliran humanistik ) memberikan gambaran tentang kodrat manusia yaitu optimistis dan penuh harapan,mereka percaya terhadap kapasitas untuk memperluas,memperkaya,mengembangkan,memenuhi diri dan manusia perlu untuk memperjuangkan tingkat pertumbuhan yang lebih maju agar bisa merealisasikan semua potensinya.

Salah satu tokoh dalam aliran humanistik yaitu Abraham Maslow.

Dia mengungkapkan jika ingin menyelidiki kesehatan psikologis,satu-satunya tipe orang yang dipelajari adalah yang sangat sehat. Dia menyelidiki individu dengan menggunakan berbagai macam teknik seperti interviu,asosiasi bebas dan projective techniques.

Kebutuhan instinktif mendorong orang bertumbuh dan berkembang untuk mengaktualisasikan diri.

Sifat-sifat pengaktualisasi diri :

1.     Mengamati realitas secara efisien

Orang sehat mengamati objek dan orang-orang secara objektif,melihat sebagaimana adanya.

2.    Penerimaan umum atas kodrat, orang lain dan diri sendiri

Orang sehat menerima diri beserta kelemahan dan kekuatan tanpa mengeluh

3.    Spontanitas,kesederhanaan,kewajaran

Orang sehat bertingkah laku secara terbuka, tidak berpura-pura.

4.    Fokus pada masalah-masalah diluar diri mereka

Orang sehat mencintai pekerjaan mereka dan merasa sosok dengan pekerjaannya, bekerja untuk memuaskan met kebutuhan.

5.    Kebutuhan akan privasi dan independensi

Orang sehat tidak bergantung pada orang lain untuk memuaskan diri sendiri,memiliki kemampuan untuk membentuk pikiran,mencapai keputusan dan melaksanakan dorongan.

6.    Berfungsi secara otonom

Orang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka agar tidak mempan terhadap krisis atau kerugian.

7.    Apresiasi yang senantiasa segar

Orang sehat menghargai pengalaman tertentu dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar,perasaan terpesona dan kagum.

8.    Pengalaman-pengalaman mistik

Orang sehat digenggam oleh suatu perasaan kekuatan,kepercayaan dan kepastian,suatu perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat diselesaikan.

9.    Minat sosial

Orang sehat memiliki perasaan empati dan afeksi yang kuat dan dalam terhadap semua manusia,juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.

10. Hubungan pribadi

Orang sehat memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu lain

11.  Struktur watak demokratis

Orang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatikan kelas sosial,tingkat pendidikan,golongan politik atau agama,ras atau warna kulit.

12.  Perbedaan antara sarana dan tujuan,antara baik dan buruk

Orang sehat senang melakukan atau menghasilkan banyak atau lebih banyak daripada mendapat atau mencapai tujuan.

13.  Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusushan

Orang sehat memiliki humor yang bersifat filosofis ( humor yang menertawakan manusia pada umumnya,bukan kepada seorang individu  yang khusus)

14. Kreativitas

Orang sehat itu asli,inventif dan inovatif meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni

15.  Resistensi terhadap inkulturasi

Orang sehat mempertahankan otonomi batin,tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka,dibimbing oleh diri mereka dan bukan oleh orang lain.

Jadi kepribadian yang sehat tidak cukup hanya bebas dari sakit emosional atau tingkah laku neurotis. Tetapi memiliki pengertia yang lebih luas lagi.

Sumber :

Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Tidak ada komentar: