Pertanyaan yang terus ditanyakan oleh banyak orang termasuk ahli
psikologi yaitu apakah itu kepribadian yang sehat? Bagaimana sifatnya? Siapa saja yang bisa menjadi pribadi yang
sehat ?
Banyak orang yang memberikan pendapatnya dan bermacam-macam. Sejumlah
orang mencari,menyelidiki,menyingkapkan diri batiniah dalam sensitivity
sessions, t-groups dan encounter therapy lainnya. Ahli psikologi pertumbuhan (
kebanyakan dari ahli psikologi humanistik ) memiliki pandangan yang segar
terhadap kodrat manusia,berbeda dari yang digambarkan oleh behaviorisme dan
psikoanalisis.
Ahli psikologi humanistik percaya bahwa behaviorisme dan
psikoanalisis memberikan pandangan terbatas tentang kodrat manusia. Misalnya,
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin ( bertingkah laku
menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum ). Baik behaviorisme maupun
psikoanalisis tidak berbicara mengenai potensi untuk bertumbuh,untuk menjadi
lebih baik dan karena itu memberikan suatu gambaran yang pesimistis tentang
kodrat manusia.
Menurut behaviorisme , kita adalah orang yang memberikan respon
secara pasif terhadap stimulus dari luar.
Menurut psikoanalisis, kita adalah korban dari kekuatan-kekuatan
biologis dan konflik=konflik masa kanak-kanak. Ahli psikologi pertumbuhan
memang tidak menyangkal bahwa stimulus dari luar,insting dan konflik masa
kanak-kanak mempengaruhi kepribadian namun mereka tidak percaya kalau manusia
merupakan korban yang tidak dapat berubah dari kekuatan itu.
Ahli psikologi pertumbuhan ( kebanyakan dari aliran humanistik )
memberikan gambaran tentang kodrat manusia yaitu optimistis dan penuh
harapan,mereka percaya terhadap kapasitas untuk memperluas,memperkaya,mengembangkan,memenuhi
diri dan manusia perlu untuk memperjuangkan tingkat pertumbuhan yang lebih maju
agar bisa merealisasikan semua potensinya.
Salah satu
tokoh dalam aliran humanistik yaitu Abraham Maslow.
Dia mengungkapkan
jika ingin menyelidiki kesehatan psikologis,satu-satunya tipe orang yang
dipelajari adalah yang sangat sehat. Dia menyelidiki individu dengan
menggunakan berbagai macam teknik seperti interviu,asosiasi bebas dan
projective techniques.
Kebutuhan instinktif mendorong orang bertumbuh dan berkembang
untuk mengaktualisasikan diri.
Sifat-sifat pengaktualisasi diri :
1.
Mengamati realitas secara efisien
Orang sehat mengamati
objek dan orang-orang secara objektif,melihat sebagaimana adanya.
2.
Penerimaan umum atas kodrat, orang lain dan diri sendiri
Orang sehat menerima
diri beserta kelemahan dan kekuatan tanpa mengeluh
3.
Spontanitas,kesederhanaan,kewajaran
Orang sehat bertingkah laku
secara terbuka, tidak berpura-pura.
4.
Fokus pada masalah-masalah diluar diri mereka
Orang sehat mencintai
pekerjaan mereka dan merasa sosok dengan pekerjaannya, bekerja untuk memuaskan
met kebutuhan.
5.
Kebutuhan akan privasi dan independensi
Orang sehat tidak
bergantung pada orang lain untuk memuaskan diri sendiri,memiliki kemampuan
untuk membentuk pikiran,mencapai keputusan dan melaksanakan dorongan.
6.
Berfungsi secara otonom
Orang sehat dapat
berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka agar
tidak mempan terhadap krisis atau kerugian.
7.
Apresiasi yang senantiasa segar
Orang sehat menghargai
pengalaman tertentu dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar,perasaan
terpesona dan kagum.
8.
Pengalaman-pengalaman mistik
Orang sehat digenggam
oleh suatu perasaan kekuatan,kepercayaan dan kepastian,suatu perasaan yang
dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat diselesaikan.
9.
Minat sosial
Orang sehat memiliki
perasaan empati dan afeksi yang kuat dan dalam terhadap semua manusia,juga
suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.
10.
Hubungan pribadi
Orang sehat memiliki
cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam dan identifikasi yang
lebih sempurna dengan individu lain
11.
Struktur watak demokratis
Orang sehat membiarkan
dan menerima semua orang tanpa memperhatikan kelas sosial,tingkat
pendidikan,golongan politik atau agama,ras atau warna kulit.
12.
Perbedaan antara sarana dan tujuan,antara baik dan buruk
Orang sehat senang
melakukan atau menghasilkan banyak atau lebih banyak daripada mendapat atau
mencapai tujuan.
13.
Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusushan
Orang sehat memiliki humor
yang bersifat filosofis ( humor yang menertawakan manusia pada umumnya,bukan
kepada seorang individu yang khusus)
14.
Kreativitas
Orang sehat itu
asli,inventif dan inovatif meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan
suatu karya seni
15.
Resistensi terhadap inkulturasi
Orang sehat
mempertahankan otonomi batin,tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka,dibimbing
oleh diri mereka dan bukan oleh orang lain.
Jadi kepribadian yang sehat tidak cukup hanya bebas dari sakit
emosional atau tingkah laku neurotis. Tetapi memiliki pengertia yang lebih luas
lagi.
Sumber :
Schultz, Duane. 1991. Psikologi
Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar