Saya merupakan salah
satu orang beruntung yang mengetahui Dosen Pembimbing (DP) Skripsi lebih dulu
dibandingkan kebanyakan teman lainnya. Ya, sebenarnya mahasiswa dapat
mengetahui siapa DP mereka bersamaan dengan dibagikannya SK Skripsi yaitu
beberapa bulan setelah memasuki perkuliahan semester 8. Namun, saya dan
beberapa teman lainnya sudah mengetahui DP Skripsi pada akhir semester 7. Saat
itu sedang berlangsung mata kuliah di Kelas dengan dosennya adalah staff
jurusan dan kami yang beruntung tersebut diberitahu nama DP kami.
Pertimbangannya saat itu karena kami mempunyai nilai IPK yang mencukupi dan
sebagai hadiahnya kami boleh mengetahui nama DP dan segera memulai bimbingan
skripsi kami. DP saya adalah Ibu ketua jurusan psikologi. Kalian mungkin sudah
mengenal dan nama Beliau sudah tidak asing lagi jika kalian sudah melewati
tahap Penulisan Ilmiah (PI) karena saat Hardcover PI kalian membutuhkan tanda
tangan Beliau. Saya dan dua orang teman
yang juga satu DP saat PI ternyata dipersatukan kembali di Skripsi. Mungkin memang
seperti ini sistemnya, karena pada akhirnya saya melihat bahwa mereka yang satu
DP saat PI juga dipersatukan kembali saat Skripsi. Setelah mengetahui siapa DP,
saya dan kedua teman saya meminta nomor telepon DP kami untuk memperkenalkan
diri dan menanyakan mengenai proses bimbingan kami ke depannya.
Informasi awal yang saya
terima saat itu bahwa ternyata DP tinggal di Makasar. Email adalah salah satu
cara kami untuk bisa melakukan bimbingan bersama Beliau. Kalau kalian mendapat
DP yang mudah untuk ditemui secara langsung atau yang jauh dan harus LDRan,
menurut saya keduanya memiliki sisi baik dan tidak. Kalian akan sama-sama
menemukan kemudahan atau kesulitan saat bimbingan. Meskipun saya harus
bimbingan lewat email tapi Beliau sangat detail dalam mengoreksi isi dari
skripsi yang saya buat, itulah sisi baiknya. Di sisi lain, saya merasa bahwa
dengan berjauhan seperti ini saya tidak benar-benar bisa menanyakan apa yang
ingin saya tanyakan karena bertanya melalui media sms yang terbatas ini
seringkali terjadi kesalahpahaman saat mencoba memahami isi sms dari DP dan
waktu menjadi salah satu hambatannya. Beliau pastinya memiliki banyak urusan
lain selain membimbing mahasiswanya tapi Beliau berusaha untuk menyempatkan
membalas email minimal sekali seminggu. Beberapa bulan setelah LDRan, akhirnya
saya dapat bertemu dengan DP. Beliau memberi kabar sedang berada di Jakarta.
Saya dan kedua teman saya bertemu Beliau di kampus E. Disitulah pertama kalinya
saya bertatap muka dengan Beliau. Pertemuan singkat namanya, bimbingan
berlangsung tidak sampai 10 menit. Setelah pertemuan singkat itu, selanjutnya
saya kembali bimbingan melalui email.
Tiba hari dimana skripsi
saya sudah hampir selesai, sedikit mundur dari perencanaan awal saya untuk
menyelesaikan skripsi pada bulan Juni karena satu dan lain hal. Pada awalnya
berpikir bahwa skripsi dapat diselesaikan dengan cepat karena proses bimbingan
dimulai lebih awal daripada teman-teman lainnya. Namun kenyataannya
masing-masing berlomba, sehingga yang mendapat SK Skripsi beberapa bulan
setelah perkuliahan semester 8 pun sudah ada yang lebih dulu mendapat ACC dari
DPnya dan dapat mengikuti sidang lebih dulu. Pada tanggal 8 Agustus, skripsi
saya sudah selesai namun belum mendapatkan konfirmasi terakhir dari DP mengenai
perbaikan yang terakhir kali saya sudah lakukan. Informasi mengenai sidang
skripsi mulai berdatangan dari jurusan. Pendaftaran sidang skripsi dimulai
tanggal 10 Agustus. Mulai resah, panik, khawatir karena belum mendapat ACC dari
DP. Skripsi sudah selesai tapi belum mendapat ACC, DP masih di Makasar, tanggal
sidang sudah mulai keluar, ya sudah sempat pasrah. Sidang dilaksanakan tanggal
25,27,29 dan 31 Agustus. Informasi baru diterima bahwa terdapat penambahan
tanggal sidang yaitu tanggal 22 Agustus. Jadi, pada bulan Agustus ini terdapat
5 kali sidang yaitu tanggal 22 (di kampus Simatupang) sedangkan tanggal
25,27,28,29 Agustus (di kampus Kenari). Sidang tanggal 22 dan 25 sudah
terlewati namun saya belum mendapat ACC. Sembari menunggu ACC, saya mencicil
untuk mempersiapkan persyaratan daftar sidang dan membuat slide presentasi
sidang untuk memudahkan ke depannya. Perasaan saat itu bercampur, masih optimis
pasti dapat jadwal sidang diantara tanggal-tanggal tersebut namun tetap
menyerahkan semua sama Tuhan.
26 Agustus sekitar jam 7
pagi, tiba-tiba DP pembimbing sms memberikan informasi bahwa pada hari itu juga
saya diminta untuk mendaftar sidang dan menemui Beliau untuk bimbingan. Mungkin
menjadi bimbingan yang terakhir sebelum maju sidang. Penantian yang cukup
panjang, sekitar 2 mingguan akhirnya bukan sekedar ACC tetapi saya bisa langsung
mendaftar sidang ke jurusan. Surat ACC pun dikirim melalui email dan pagi itu
rasanya menjadi ribet sekali. Saya harus menyiapkan persyaratan sidang dengan
lengkap dan segera berangkat ke sekjur depok.
Persyaratan untuk mendaftar sidang di Sekretariat Jurusan Depok (kampus
D) adalah sebagai berikut:
Fotokopi surat ACC Skripsi
(Surat ACC dapat di download di
BAAK pada info sidang. Letaknya diatas kalender akademik, tulisan kecil yang
menyala-nyala)
Fotokopi KRS semester terakhir (semester 8)
Fotokopi 2 lembar surat bebas keuangan ke
satu
1 lembar untuk diserahkan ke
sekjur
1 lembar
lainnya (yang dituliskan NPM, nama, fakultas, jurusan, TTL, alamat, kota,
kodepos, nomor telepon, email, dan ditempel dengan foto hitam putih 2x3
sebanyak 2 lembar dengan jenis kertas doff) diserahkan ke loket untuk
pengambilan surat jadwal sidang
(Untuk mahasiswa kalimalang, dapat mengurus bebas keuangan
ke satu di loket lantai 2. Dengan membawa blanko semester 1 – 9 dan krs)
Fotokopi sertifikat PI
Fotokopi sertifikat SPSS
(Sertifikat SPSS dapat diambil
diloket yang ditunjuk, untuk yang mengikuti kursus SPSS di Kalimalang maka
dapat mengambil sertifikat di Kalimalang. Sedangkan yang kursus di Depok maka
sertifikat diambil di Depok)
Print out nilai terbaru (nilai lokal, utama
dan total)
Setelah berkas siap dan
lengkap, saya berangkat ke depok untuk mendaftar sidang. Dengan harapan saya
bisa mendapat jadwal sidang di tanggal 27 atau 29 Agustus. Saya mendapat
informasi bahwa untuk wisuda bulan Oktober adalah mahasiswa-mahasiswa yang
mengikuti sidang dan dinyatakan lulus sampai dengan tanggal 29 Agustus saja.
Sedangkan untuk yang sidang dan dinyatakan lulus mulai tanggal 31 Agustus
sampai 17 September 2015 adalah mereka yang mendapat kuota wisuda pada bulan
Desember. Pada saat mendaftar sidang di sekjur, saya melihat para staff sedang
repot untuk mendata mahasiswa yang akan mengikuti sidang pada tanggal-tanggal
sidang berikutnya. Sembari saya mengisi data di sekjur, saya meminta kepada
salah satu staff untuk mengusahakan agar saya dapat dijadwalkan sidang tanggal
29 Agustus. Kemungkinan saya dapat sidang ditanggal tersebut memang kecil
karena saya melihat sudah ada nama-nama yang mengisi sidang pada tanggal
tersebut. Entah mengapa pada hari itu saya tidak ingin segera pulang dan masih
duduk-duduk di sekitar sekjur bersama teman. Tiba-tiba saya dipanggil oleh
salah satu staff untuk masuk ke ruangan dan diberitahu bahwa saya maju sidang
pada tanggal 29 Agustus. Beruntungnya saya pada saat itu berada di sekjur dan
langsung diberitahu siapa yang akan menjadi dosen penguji saya nanti. Hari
itupun juga saya mencatat nomor telepon dosen penguji karena sebelum hari H
kita harus menghubungi semua dosen penguji untuk memberikan berkas skripsi kita
kepada mereka. Berbeda dengan teman yang lain, mereka diberitahu jadwal sidang
melalui telepon. Satu persatu ditelepon oleh sekjur mengenai jadwal sidang
mereka dan keesokan harinya mereka perlu datang ke sekjur untuk menanyakan
siapakah yang menjadi dosen penguji mereka dan meminta nomor teleponnya.
Selesai sudah urusan di kampus pada tanggal 26 Agustus itu.
Keesokan harinya yaitu
tanggal 27 Agustus, saya dan kedua teman saya yang juga satu bimbingan datang
ke rumah DP. Saya dan seorang teman datang dengan tujuan untuk bimbingan,
sedangkan satu orang lainnya datang dengan tujuan revisi karena sudah
melaksanakan sidang pada tanggal 22 Agustus. Saat itu ternyata masih ada isi
skripsi saya yang masih perlu untuk diperbaiki, kemungkinan seperti ini yang
mengundurkan niat saya untuk menghubungi dosen penguji. Ketika skripsi saya
sudah benar-benar fix maka saya akan segera menyiapkan berkas untuk diberikan
kepada masing-masing penguji. Setelah selesai bimbingan, urusan saya belum
selesai. Saya harus kembali ke depok dan mengantri untuk mengambil surat jadwal
sidang di loket. Isi surat jadwal sidang tersebut adalah tanggal sidang dan
nama-nama dosen yang akan jadi penguji kita. Dengan suasana yang benar-benar
ramai, saya memasukan fotokopi bebas keuangan (yang sudah saya sebutkan di
persyaratan sidang) di sebuah kotak yang bertuliskan skripsi di loket dan
menunggu dipanggil. Saya memasukan berkas sekitar jam 11 dan dipanggil sekitar
jam 3an. Pada saat nama saya dipanggil ternyata surat jadwal sidang saya belum
ada dan saya diminta untuk kembali ke sekjur. Berbeda dengan kebanyakan
mahasiswa lain yang ketika namanya dipanggil sudah langsung mendapatkan surat jadwal
sidang. Di sekjur, data saya diinput oleh salah satu staff. Setelah itu, saya
kembali ke loket pengambilan jadwal sidang. Saya kembali menunggu dan sekitar
jam 4an nama saya dipanggil dan surat jadwal sidang saya sudah ada. Selesai
sudah urusan saya di kampus pada hari itu dan harus segera pulang untuk
memperbaiki skripsi dan menyiapkan fotokopinya sebanyak 3 rangkap.
28 Agustus mulailah saya
untuk menghubungi satu persatu dosen penguji. Satu dosen penguji meminta saya
untuk menyerahkan berkas (fotokopian skripsi) ke rumahnya di Depok. Entah
dimana letaknya, saya dan dua orang teman yang juga satu kelompok sidang dengan
saya mulai mencari dimana letak rumahnya. Satu dosen penguji lain, meminta saya untuk
menyerahkan berkas di Lab Psikologi di kampus D dan DP meminta saya menyerahkan
berkas ke ruangannya di sekjur. Saya pikir selesai sudah urusan penyerahan
berkas tersebut dan saya bisa benar-benar mempersiapkan diri untuk esok hari
dimana besok merupakan hari H sidang. Tiba-tiba saya mendapat informasi bahwa dosen
penguji bertambah satu. Dengan jumlah berkas yang pas, maka saya membuat
kembali satu rangkap fotokopian untuk diserahkan ke dosen penguji yang baru
saya ketahui itu. Hari itu bukan hanya badan yang benar-benar lelah namun juga
pikiran. Sesampainya saya dirumah, saya memilih untuk benar-benar mempersiapkan
diri untuk esok hari sembari meminta
maaf dan kesediaan satu dosen penguji yang baru tersebut supaya saya bisa
memberikan berkas di hari H. Kalau saya memang benar-benar tidak ada waktu
untuk tidur, saya sudah siap. Malam itu terasa sangat panjang. Saya
mempersiapkan diri dengan belajar dan latihan presentasi sampai subuh padahal
keesokan harinya saya harus sampai di kampus kenari jam 7 pagi.
Dengan tidur yang
kurang, saya harus bangun jam 4 pagi untuk siap-siap pergi ke Kenari. Entah
dimana letak kampusnya, modalnya hanya tanya sana-sini. Sekitar jam 5an saya
berangkat dari rumah dan sampai di Kenari jam setengah 7. Sesampainya di
Kenari, semua kompak menggunakan hitam putih, begitulah pakaian yang harus
digunakan saat sidang.
Pakaian untuk sidang
Wanita : Kemeja putih polos panjang, rok bahan hitam polos dibawah
lutut, sepatu pantofel hitam
Pria : Kemeja putih polos panjang, dasi hitam polos, celana bahan hitam
polos panjang, sepatu pantofel hitam
Yang dibawa saat sidang:
Form Foto yang dapat di download di BAAK
bagian info sidang dan sudah diisi dengan lengkap beserta foto yang sudah
ditempel.
(Bagi yang belum mengupload foto
di Studentsite, maka dapat melakukan foto di Kenari. Namun saran saya, jauh
hari sebelum sidang segeralah untuk mengupload foto hitam putih ke Studentsite.)
Laptop
(Satu kelompok hanya membutuhkan
satu laptop)
Di kenari kalian jangan
berada jauh-jauh dari lokasi, karena akan diadakan briefing jam 8. Briefing
dilaksanakan di dua lantai, ikuti arahannya sehingga kalian tidak salah masuk
ruangan. Saat itu saya briefing di lantai 5 bersama dengan mahasiswa jurusan
lain baik itu skripsi maupun kompre. Briefing berlangsung sekitar sejam. Pada
saat briefing berlangsung, kalian harus benar-benar menyimak agar tidak
ketinggalan atau salah informasi. Pada saat itu, pikiran kalian mungkin akan
benar-benar terpecah sehingga memilih untuk fokus dengan persiapan untuk
sidang. Tetapi usahakan untuk tetap menyimak. Setelah selesai briefing, satu
persatu mahasiswa dipanggil ke depan maka kalian perlu menyerahkan Form Foto
yang sudah diisi dengan lengkap dan
mengambil berkas yang diberikan. Kemudian, masing-masing jurusan
berpisah dan menuju ke lokasi sidang yang telah ditentukan. Sesampainya di
lokasi per jurusan, ternyata kelompok sidang saya mendapat giliran sidang
sekitar jam 12an. Saya menunggu sembari mempersiapkan diri. Sekitar jam 12an,
datanglah empat orang dosen yang berjalan bersamaan yaitu DP dan 3 Dosen
Penguji yang menjadi dosen kelompok sidang kami. Satu persatu mulai dipanggil
dan saya mendapat giliran paling terakhir. Sidang berlangsung sekitar 40 menit.
Namun pada saat pelaksanaannya setiap mahasiswa memiliki waktu sidang yang
berbeda-beda.
Pada saat masuk ke
ruangan sidang , sebentar saya menyiapkan slide presentasi di laptop. Lalu
salah satu dosen (penguji atau pembimbing) mengawalinya dengan memberikan
informasi mengenai waktu presentasi. Presentasi diberikan waktu selama 10-15
menit dan presentasikan bagian yang penting saja. Sebelum presentasi, saya
membuka dengan ucapan selamat siang dan memperkenalkan diri. Dan masuklah ke
bagian presentasi mengenai isi skripsi, bagian inilah yang paling saya takutkan.
Saya takut tidak bisa mempresentasikan dengan baik dan lancar. Pada saat
presentasi, ketiga dosen penguji sibuk memeriksa skripsi saya. Sedangkan, DP
memperhatikan dengan sesekali melihat ke arah saya dan slide. Selesai
presentasi, saya menutupnya dengan ucapan terimakasih. Masuklah pada bagian
sesi tanya jawab, saya dipersilahkan untuk duduk di kursi yang telah
disediakan.
Berikut merupakan proses saat saya di ruang
sidang.
Dosen penguji yang pertama : membahas
masalah abstrak sampai dengan lampiran.
Abstrak = format
tulisan
Bab 1 = menambahkan penelitian
di Indonesia dan menambahkan manfaat penelitian
Bab 2 = format
penulisan
Bab 3 = format tabel,
menambahkan teori
Bab 4 = menambahkan
alasan dan deskripsi subjek penelitian
Bab 5 = menambahkan
saran
Daftar pustaka dan
lampiran = format penulisan
Dosen penguji kedua : membahas masalah
perhitungan pada bab 4 dan format tabel
Dosen penguji ketiga : sama dengan dosen
penguji pertama
Presentasi berlangsung
tidak seperti yang saya pikirkan. Ketika sudah dipersilahkan untuk duduk dan
melakukan sesi tanya jawab, suasana rasanya nyaman. Suasana mencair namun tetap
memperhatikan batasan-batasan. Beruntung saya tidak mendapatkan pertanyaan yang
begitu sulit, semua pertanyaan dapat saya jawab dan DP bersedia untuk membantu
saya ketika saya kesulitan untuk memahami pertanyaan yang diberikan oleh
penguji. Setelah sesi tanya jawab selesai, saya sembari merapihkan laptop. DP
memberi pujian atas presentasi saya dan memberitahu bahwa revisi hanya
dilakukan selama 2 minggu saja. Selanjutnya, semua dosen penguji saat sidang
akan menjadi dosen pembimbing revisi saya selanjutnya. Berarti keempat dosen
ini berperan dalam perbaikan skripsi saya selanjutnya.
Saat saya telah selesai
sidang, ternyata dilantai 1 dan 2 sudah ramai untuk mendengarkan pengumuman.
Satu persatu nama mahasiswa dipanggil untuk memasuki suatu ruangan. Namun nama
saya dan satu teman kelompok sidang belum juga dipanggil. Saya yakin hari itu
saya akan dinyatakan lulus oleh sebab itu saya tidak terlalu khawatir ketika
nama saya belum juga dipanggil. Saya berpikir mungkin hasil sidang saya belum
sampai kepada pengurusnya karena saya merupakan peserta terakhir yang sidang.
Dan tiba nama saya dipanggil, saya masuk ke dalam ruangan yang ramai. Semua
jurusan berkumpul menjadi satu untuk mendengarkan pengumuman. Saat itu, kloter
saya dibagi menjadi 4 kelompok. Lulus, Lulus, Tidak lulus dan Lulus bersyarat.
Masing-masing mahasiswa disebutkan namanya dan diberitahukan kelompoknya.
Ketika nama saya dipanggil, saya masuk ke dalam kelompok 4. Saat semua sudah
mendapatkan kelompoknya, maka diberitahukanlah kelompok mana yang lulus, tidak
lulus dan lulus bersyarat. Kelompok saya yaitu kelompok 4 adalah kelompok yang
lulus. Sepertinya tidak selalu bahwa kelompok 4 adalah kelompok yang lulus.
Mungkin akan dibedakan di setiap kloternya. Setelah keluar ruangan pengumuman,
jangan lupa untuk mengambil blanko wisuda yang telah disiapkan oleh panitia di
depan ruangan. Setelah pengumuman, para mahasiswa disambut oleh tim hore nya.
Ucapan selamat, sorakan kebangaan, bunga, slempang, dan lain-lainnya menjadi
hal yang tidak ketinggalan saat hari sidang.
Sidang telah selesai,
kelulusan sudah ditangan. Dan ternyata urusan belum benar-benar selesai. Urusan
masih sangat panjang hingga sampai kepada hari wisuda nanti. Yang mendapatkan revisian,
harus perlu mengerjakan revisiannya. Saya masih perlu untuk bimbingan kepada
dosen-dosen yang memberikan revisi dan harus mendapatkan ACC dari masing-masing
dosen. Melakukan janjian kembali dengan masing-masing dosen. Pada saat revisi,
dosen yang pertama kali harus kita temui adalah DP. Lalu berikutnya terserah
dosen penguji mana dulu yang ingin ditemui. Revisi dengan masing-masing dosen
belum tentu hanya sekali, bisa saja harus ada pertemuan kedua atau pertemuan
selanjutnya dengan dosen yang bersangkutan. Setelah mendapat surat ACC dari
masing-masing dosen, setelah itu kalian baru dapat membuat Hardcover. Jumlah
hardcover yang dibuat tergantung mahasiswa, yang pasti harus membuat satu
hardcover yang nantinya diserahkan ke perpustakaan.
Sembari merevisi, kalian
juga perlu untuk mengurus bebas keuangan kedua. Biasanya baru bisa dilakukan
satu minggu setelah sidang.
Mengurus bebas keuangan kedua
Surat jadwal sidang
KRS semester terakhir (semester 8)
Bebas keuangan ke satu
Blanko wisuda
(Apabila terdapat kelebihan sks
atau pembayaran uang kuliah kita selama ini ternyata kelebihan, maka kelebihan
tersebut akan di transfer ke pembayaran wisuda)
Blanko wisuda akan ditukar
dengan blanko baru yang sudah mendapatkan potongan dari kelebihan sks tersebut.
Kalian membayar wisuda
sesuai dengan nominal pada blanko yang baru atau kalau tidak terdapat kelebihan
sks berarti kalian membayar sesuai dengan nominal pada blanko wisuda yang
diberikan pada saat hari sidang. Saran saya, jika memang terdapat kelebihan
maka jangan membayar wisuda terlebih dahulu sebelum melakukan bebas keuangan
yang kedua. Karena nanti proses pengambilan kelebihan sks tersebut akan sulit.
Jadi, selesaikan dulu bebas keuangan kedua setelah itu membayar wisuda. Setelah
membayar wisuda, fotokopi lah blanko nya. Fotokopiannya diserahkan ke bagian
loket dimana kalian mengurus bebas keuangan. Blanko merahnya akan digunakan
untuk mendaftar wisuda di loket depok. Saat mendaftar wisuda di loket depok,
kalian hanya cukup menyerahkan blanko merahnya saja. Setelah itu akan diberikan
blanko yang akan digunakan untuk mengambil toga dan undangan. Blanko yang
berwarna merah yang didapatkan saat mendaftar wisuda digunakan untuk mengambil
toga di tempat yang sudah disediakan. Nanti akan diberikan toga sesuai jurusan
masing-masing, jurusan psikologi berwarna abu-abu. Dan disebelah ruangan
pengambilan toga akan ada stand pendaftaran untuk foto wisuda. Jika berminat,
kalian bisa mendaftar dan tentunya kalian harus menambahkan biaya lagi. Bagi
yang tidak, kalian tidak perlu khawatir. Dari pembayaran wisuda yang telah
dilakukan, anda juga sudah mendapat foto pada saat pelaksanaan wisuda nanti.
Namun hanya mendapatkan 3 foto saja. Kalian bisa bertanya-tanya di stand
tersebut untuk mengetahui informasi yang lebih jelas.
Selain itu, kalian juga
perlu untuk registrasi UG Career yang menjadi salah satu syarat untuk
pengambilan STLS.
Demikian pengalaman yang bisa saya bagikan
kepada kalian, akhirnya memang terasa mengganjal karena saya belum sampai pada
proses selanjutnya. Saya akan sempatkan untuk menulis kembali pengalaman saya
setelah saya sudah melalui proses tersebut hehehe
Salam sukses
GOD bless