A.
Definisi
Psikoterapi
Psikoterapi
adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit jiwa dengan
cara yang lebih psikologis daripada fisiologis maupun biologis. Di sisi lain Lewis
R. Worberg M.D. dalam bukunya yang berjudul The Technique Psychotherapy mengatakan
bahwa psikoterapi adalah perasaan dengan menggunakan alat-alat psikologi
terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli
secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien yang bertujuan ;
menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada. Memperantarai
(perbaikan) pola tingkah laku yang rusak. Meningkatkan pertumbuhan serta
perkembangan kepribadian yang positif.
B.
Tujuan
Psikoterapi
Tujuan
umum dari psikoterapi adalah untuk membantu individu yang emosinya terganggu,
sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang lebih bermanfaat dalam menghadapi
orang lain. Sedangkan menurut Corey ada beberapa tujuan dari psikoterapi yaitu
:
1)
Membuat individu menjadi lebih menyadari diri,
bergerak ke arah kesadaran yang lebih penuh atas kehidupan batinnya, dan
menjadi kurang melakukan penyangkalan dan pendistorsian.
2)
Individu dapat menerima tanggung jawab yang
lebih besar atas siapa dirinya, menerima perasaan-perasaannya sendiri,
menghindari tindakan menyalahgunakan lingkungan dan orang lain atas keadaan
dirinya, dan menyadari bahwa sekarang dia bertanggung jawab untuk apa yang
dilakukannya.
3)
Individu menjadi lebih berpegang pada
kekuatan-kekuatan batin dan pribadinya sendiri, menghindari tindakan memainkan
peran orang yang tak berdaya, dan menerima kekuatan yang dimilikinya untuk mengubah
kehidupannya sendiri.
4)
Individu memperjelas nilai-nilainya sendiri,
mengambil perspektif yang lebih jelas atas masalah-masalah yang dihadapinya,
dan menemukan dalam dirinya sendiri penyelesaian-penyelesaian bagi
konflik-konflik yang dialaminya.
5)
Individu menjadi lebih terintegrasi serta
menghadapi, mengakui, menerima, dan menangani aspek-aspek dirinya yang terpecah
dan diingkari, dan mengintegrasi semua perasaan dan pengalaman ke dalam
keseluruhan hidupnya.
6)
Individu belajar mengambil resiko yang akan membuka
pintu-pintu ke arah cara-cara hidup yang baru serta menghargai kehidupan dengan
ketidakpastiannya, yang diperlukan bagi pembangunan landasan untuk pertumbuhan.
7)
Individu lebih mempercayai diri serta bersedia
mendorong dirinya sendiri untuk melakukan apa yang dipilih untuk dilakukannya.
8)
Individu menjadi lebih sadar atas
alternatif-alternatif yang mungkin serta bersedia memilih bagi dirinya sendiri
dan menerima konsekuensi-konsekuensi dari pilihannya.
C.
Unsur-unsur
Psikoterapi
Ada delapan parameter pengaruh dasar yang
mencakup unsure-unsur lazim menurut Masserman, diantaranya :
1. Peran
social (martabat)
2. Hubungan (persekutuan tarapeutik)
3. Hak
4. Retrospeksi
5. Reduksi
6. Rehabilitasi, memperbaiki gangguan
perilaku berat
7. Resosialisasi,
8. Rekapitulasi
D.
Perbedaan
antara Konseling dan psikoterapi
Perbedaan konseling
dan psikoterapi menurut Cavanagh :
1.
Konseling diperuntukkan bagi individu
normal, sedangkan psikoterapi pada umumnya ditujukan bagi individu yang
mengalami gangguan psikologis
2.
Konseling bersifat edukatif, suportif,
berorientasi pada kesadaran dan dilaksanakan dalam waktu yang relative singkat,
sedangkan psikoterapi bersifat rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi pada
ketidaksadaran dan dilaksanakan dalam waktu yang panjang.
3.
Konseling terstruktur, diarahkan pada
tujuan yang terbatas dan konkrit sedangkan psikoterapi bertujuan untuk mengubah
diri individu
Menurut
beberapa ahli, perbedaan Konseling dan psikoterapi adalah sebagai berikut :
·
Konseling
v Individu
yang datang kepada konselor disebut klien
v Mengatasi
masalah yang ringan
v Masalah
tersebut bersifat pribadi, sosial,
pekerjaan, pendidikan dan pengambilan keputusan
v Pada
setting pendidikan dan perkembangan
v Berada
pada area kesadaran
v Menggunakan
metode pengajaran
·
Psikoterapi
v Disebut
dengan pasien
v Mengatasi
gangguan yang serius
v Masalah
gangguan kepribadian
v Bersifat
remedial
v Pada
setting klinis dan medis
v Berada
pada area ketidaksadaran
v Menggunakan
metode penyembuhan
E.
Pendekatan
Psikoterapi terhadap mental illness
a)
Terapi Psikoanalisis
Membuat hal-hal yang
tidak disadari menjadi disadari, merekonstruksi kepribadian dasar. Membantu
klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak dini
dengan menembus konflik yang direpresi.
b)
Terapi Behavioral
Terapi ini sebagaian
besar tentang perubahan tingkah laku, belajar, dan modifikasi tingkah
laku.Misalnya konsep dalam sistem Skinner adalah prinsip perkuatan,
pengkondisian operan Skinner telah diterapkan secara luas dalam bidang klinis,
baik dalam psikoterapi individual maupun dalam usaha menciptakan suasana
kelompok yang baik.
c)
Terapi Humanisitik
Menyajikan
kondisi-kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan, dengan
membantu klien menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dengan memperluas
kesadaran diri.
d)
Terapi Kognitif
Salah satu teknik
dasarnya adalah restrukturisasi kognitif yang dilakukan klinisi untuk membantu
klien mengubah cara mereka memandang dirinya, dunia, dan masa depan.
e)
Terapi Integral/Holistik
Terapis melihat kebutuhan klien dari berbagai
macam perspektif dan mengembangkan perencanaan-perencanaan treatmen yang dapat
memberikan pengaruh terhadap permasalahan yang dihadapi. Integrasi berbagai
macam model terapeutik menurut Halgin dan Whitbourne (2010) ialah teknik dengan
pendekatan ekletik, integrasi teoritis
F.
Bentuk utama
Psikoterapi
Terdapat
bentuk-bentuk psikoterapi yaitu :
1.
Psikoterapi Suportif
2.
Psikoterapi Redukatif
3.
Psikoterapi Rekonstruktif
Psikoterapi Suportif,
bertujuan :
·
Mendukung fungsi-fungsi ego, atau memperkuat
mekanisme defensi yang ada
·
Memperluas mekanisme pengendalian yang
dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
·
Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang
lebih adaptif.
Psikoterapi
Redukatif, bertujuan :
·
Mengubah pola perilaku dengan meniadakan
kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.
Psikoterapi
Rekonstruktif, bertujuan :
·
Dicapainya tilikan (insight) akan
konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian
seseorang.
Daftar Pustaka
Komalasari, G., Wahyuni, E., dan Karsih. 2011. Teori dan Teknik
Konseling. Jakarta: PT Indeks
Riyanti, D.B.P., dan Prabowo, H. 1998. Psikologi Umum 2. Jakarta:
Universitas Gunadarma
Corey, G. 2005. Teori dan Praktek Konseling &
Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.
Halgin, R.P., dan Whitbourne, S.K. 2010. Psikologi
Abnormal Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Humanika
Sarwono, S.W. 2009. Pengantar Psikologi Umum.
Jakarta: RAJAGRAFINDO PERSADA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar