Minggu, 12 Januari 2014

Rangkuman Psikologi Manajemen #


KOMUNIKASI

Ø  Definisi komunikasi

Menurut  Carl Hovland, Janis & Kelley, Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

Ø  DIMENSI KOMUNIKASI

Dimensi komunikasi dibagi menjadi 5 :

1.    Pengirim pesan

Pengirim pesan adalah orang atau sekelompok orang yang akan memberikan pesan atau informasi yang akan ditujukan kepada si penerima pesan.

2.   Pesan

Tentu saja ketika ingin berkomunikasi ada suatu pesan atau informasi  yang akan disampaikan kepada si penerima pesan, pesan ini dapat berbentuk verbal maupun nonverbal.

3.   Media penyampaian pesan

Media yang digunakan bisa secara langsung yaitu dengan bertatap muka dengan si penerima pesan dan atau menggunakan media elektronik seperti handphone. 

4.   Penerima pesan

Penerima pesan adalah orang yang menjadi tujuan untuk pesan itu bisa disampaikan.

5.   Efek

Efek atau juga disebut respon adalah hasil setelah si penerima pesan sudah mendapat pesan ataupun informasi tersebut. Misalnya setelah menerima pesan, si penerima pesan menjadi marah atau senang.

 
KEPEMIMPINAN

Ø  DEFINISI KEPEMIMPINAN

Menurut Thoha, kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu sedangkan menurut Ngalim Purwanto Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

 
Ø  TEORI KEPEMIMPINAN

a.   Teori X dan Y , menurut Douglas McGregor
Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang 
pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik.

b.   Teori system 4, menurut Rensis Likert

1.     Eksploitatif sistem otoritatif
Dalam jenis sistem manajemen tugas pegawai / bawahan adalah untuk mematuhi keputusan yang dibuat oleh pemimpinnya. Bawahan tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Organisasi yang bersangkutan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan. Organisasi akan menggunakan rasa takut dan ancaman untuk memastikan karyawan menyelesaikan pekerjaan ditetapkan.

2.     'Kebajikan sistem otoritatif
Seperti halnya dalam sebuah sistem berwibawa eksploitatif, keputusan dibuat oleh orang-orang di bagian atas organisasi dan manajemen. Namun termotivasi karyawan melalui penghargaan (untuk kontribusi mereka) daripada ketakutan dan ancaman. Informasi dapat mengalir dari bawahan kepada pemimpin tetapi terbatas pada "manajemen apa yang ingin dengar".

3.     Sistem konsultatif
Dalam jenis sistem manajemen, bawahan termotivasi oleh penghargaan dan tingkat keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan. Manajemen konstruktif akan menggunakan bawahan mereka ide-ide dan pendapat. Namun keterlibatan tidak lengkap dan keputusan besar masih dibuat oleh manajemen senior. Ada aliran informasi yang lebih besar (daripada dalam sistem berwibawa murah hati) dari bawahan kepada manajemen. Meskipun informasi dari bawahan kepada manajer tidak lengkap dan eufimistis.

4.     Partisipatif (kelompok) system
Manajemen sepenuhnya percaya pada bawahan / karyawan. Ada banyak komunikasi dan bawahan sepenuhnya terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Bawahan nyaman menyatakan pendapat dan ada banyak kerja sama tim. Tim dihubungkan bersama-sama oleh orang-orang, yang menjadi anggota lebih dari satu tim. Likert panggilan orang di lebih dari satu kelompok "menghubungkan pin". Karyawan di seluruh organisasi merasa bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Tanggung jawab ini terutama sebagai bawahan motivasi ditawarkan imbalan ekonomi untuk mencapai tujuan organisasi yang mereka telah berpartisipasi dalam pengaturan.

c.    Theory Of Leadership Pattern Choice, menurut TannenBaum dan Schmidt
Tannenbaum dan Schmidt Continuum adalah sebuah model sederhana yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebebasan yang seorang manajer memilih untuk diberikan kepada tim, dan tingkat kewenangan yang digunakan oleh manajer. Sebagai kebebasan tim meningkat, sehingga otoritas manajer berkurang. Ini adalah cara yang positif bagi kedua tim dan manajer untuk berkembang.


MOTIVASI

Ø  DEFINISI KOMUNIKASI

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki .

Ø  TEORI MOTIVASI

v  Teori Drive

Teori drive (teori dorongan) adalah teori yang menjelaskan prilaku yang didorong kearah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang.

Dalam teori drive dijelaskan bahwa ketika suatu keadaan dorongan yang bersifat internal muncul maka individu didorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong tersebut . Dan tujuan tersebut dapat mengurangi keadaan dorongan jika menyenangkan atau memuaskan. Setelah itu , keadaan terdorong tersebut akan muncul lagi untuk mendorong perilaku kearah tujuan yang sesuai .

v  Teori harapan

Victor Vroom mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan kebutuhan internal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai berikut :

1. Setiap individu percaya bahwa bila ia berprilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut sebuah harapan hasil (outcome expectancy) sebagai penilaian subjektif seseorang atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan orang tersebut.

2. Setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi (valence) sebagai nilai yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan.

3. Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha (effort expectancy) sebagai kemungkinan bahwa usaha seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu.

Dengan kata lain Motivasi, dalam teori harapan adalah keputusan untuk mencurahkan usaha.

v  Teori tujuan

Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :

(a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;

(b) tujuan-tujuan mengatur upaya;

(c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan

(d)tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

Teori ini juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut :

• Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai.

• Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat.

• Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku.

v  Teori Hirarki Kebutuhan ( oleh Abraham Maslow )

Abraham Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok ini dijadikan sebagai kunci dalam mempelajari motivasi manusia .

1.    Kebutuhan fisiologis : merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital seperti kebutuhan akan pangan,sandang dan papan serta kesehatan fisik,seks, dll.

2.   Kebutuhan rasa aman : terjaminnya keamanan,terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit,kemiskinan,perlakuan tidak menyenangkan,dll .

3.   Kebutuhan rasa dimiliki dan dicintai : kebutuhan untuk afeksi,afiliasi dan identifikasi

4.   Kebutuhan penghargaan : kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan , kedudukan atau status

5.   Kebutuhan aktualisasi diri : kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki , pengembangan diri secara maksimum , kreatifitas dan ekspresi diri.

 

PENDENDALIAN ATAU MENGENDALIKAN

Ø  DEFINISI PENGENDALIAN

Usury dan Hammer berpendapat bahwa pengendalian adalah sebuah usaha sistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkan kinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Sedangkan menurut Stoner,Freeman dan Gilbert, pengendalian  adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.


Ø  FUNGSI PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN

Fungsi pengendalian dalam manajemen yaitu :

1.    merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku

2.   mencapai kegiatan yang ekonomis dan efisien

3.   melindungi aset organisasi

4.   mengantisipasi kompleksitas dari organisasi

5.   meminimalkan kegagalan

 
Ø  LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGENDALIAN

Dalam proses pengendalian (kontrol) dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut ini:

1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.
2.Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.

3.Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan ( bila ada )

4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

 
Ø  TIPE-TIPE CONTROL DALAM MANAJEMEN

Ada 4 tipe kontrol dalam pengendalian manajemen, yaitu :

1.      Pengendalian dari dalam organisasi (kontrol internal)

     Pengendalian yang dilakukan oleh aparat/unit pengendalian yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri. Aparat/unit pengendalian ini bertugas mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan menilai kemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapat mengambil suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya (internal control), misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan di tingkat departemen.

2.      Pengendalian luar organisasi (kontrol eksternal)

Pengendalian yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengendalian dari luar organisasi terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain itu pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu organisasi untuk minta bantuan pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya Konsultan Pengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.

3.      Pengendalian preventif

Pengendalian yang dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan. Maksud pengendalian preventif adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan.

4.      Pengendalian represif

Pengendalian yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif adalah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah direncanakan (dalam pengendalian anggaran disebut post- audit).

 
CONTROL PROSES MANAJEMEN

Pengendalian manajemen terdiri dari formal dan informal. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan antara satu dengan lain, terdiri dari proses :

1.    Pemrograman (Programming)

Program menunjukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi dalam rangka pelaksanaan strateginya.

2.   Penganggaran (Budgeting)

Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

3.  Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)

Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya.

4.  Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

Laporan juga digunakan sebagai bagian dari pengendalian. Beberapa diantaranya diturunkan dari analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang direncanakan diserati penjelasan mengenai penyimpangan diantara keduanya, jika ada.

 

Daftar Pustaka :




Munandar, Ashar Sunyoto . 2001 , Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: Universitas Indonesia
Edgar, H Schein. 1991, Psikologi Organisasi, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo

Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga

Purwanto, MN.(1990).Psikologi Pendidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya

Riyanti,B.P.,Prabowo.H.(1998).Psikologi Umum 2.Jakarta:Universitas Gunadarma

 


 

Tidak ada komentar: