Usury dan
Hammer berpendapat bahwa pengendalian adalah sebuah usaha sistematik dari
manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkan kinerja dengan rencana
awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting
dari keduanya. Sedangkan menurut Stoner,Freeman dan Gilbert, pengendalian
adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana
sesuai dengan apa yang telah direncanakan .
Menurut
saya, mengendalikan adalah suatu usaha untuk mengatur suatu hal agar
terorganisasi dengan baik dan benar. Jika sesuatu hal dapat dikendalikan maka
akan menghasilkan sesuatu yang tersistemastis dengan baik pula. Misalnya saja
dalam suatu pabrik yang karyawannya bekerja dalam bidang mesin, jika ia dapat
mengendalikan mesin tersebut maka pekerjaannya akan berjalan dengan baik dan
rapih. Fungsi adalah kegunaan yang dapat berdampak positif maupun negative,
jika dapat dikelola atau diatur dengan baik maka dampaknya akan positif.
Dalam suatu organisasi diperlukan
pengendalian, adapula fungsi pengendalian dalam manajemen yaitu :
1. merangsang
kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang
berlaku
2.
mencapai
kegiatan yang ekonomis dan efisien
3.
melindungi
aset organisasi
4.
mengantisipasi
kompleksitas dari organisasi
5.
meminimalkan
kegagalan
Langkah – langkah dalam pengendalian ( control )
Dalam proses pengendalian (kontrol)
dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut ini:
1. Menentukan standar yang akan
digunakan menjadi dasar pengendalian.
2. Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan
atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan ( bila ada )
4.
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan
tujuan sesuai dengan rencana.
Tipe
– tipe control dalam manajemen
Ada 4 tipe kontrol dalam pengendalian
manajemen, yaitu :
1.
Pengendalian dari dalam organisasi (kontrol internal)
Pengendalian
yang dilakukan oleh aparat/unit pengendalian yang dibentuk dari dalam organisasi
itu sendiri. Aparat/unit pengendalian ini bertugas mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan menilai kemajuan atau
kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapat mengambil
suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh bawahannya (internal control), misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal
sebagai unit pengawasan di tingkat departemen.
2.
Pengendalian luar organisasi (kontrol eksternal)
Pengendalian yang dilakukan oleh
Aparat/Unit Pengendalian dari luar organisasi terhadap departemen (lembaga
pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain itu pengawasan dapat pula
dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu organisasi untuk minta
bantuan pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya Konsultan
Pengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.
3.
Pengendalian preventif
Pengendalian yang dilakukan sebelum
rencana itu dilaksanakan. Maksud pengendalian preventif adalah untuk mencegah
terjadinya kekeliruan/kesalahan.
4.
Pengendalian represif
Pengendalian yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan
pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif adalah untuk menjamin
kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang
telah direncanakan (dalam pengendalian anggaran disebut post- audit).
Control proses
manajemen
Pengendalian manajemen terdiri dari formal dan informal. Pengendalian
manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan antara satu dengan
lain, terdiri dari proses :
1.
Pemrograman (Programming)
Merupakan proses memilih program spesifik
untuk kegiatan-kegiatan organisasi. Program menunjukan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan oleh organisasi dalam rangka pelaksanaan strateginya.
2.
Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap
penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu
moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini
berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3. Operasi
dan Akuntansi (Operating and Accounting)
Pada tahap ini
dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan
penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut
digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat
tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk
pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan
pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4.
Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Laporan juga digunakan sebagai
bagian dari pengendalian. Beberapa diantaranya diturunkan dari analisis yang
mengembangkan rencana dan membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang direncanakan
diserati penjelasan mengenai penyimpangan diantara keduanya, jika ada.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar