Jumat, 22 November 2013

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN


Usury dan Hammer berpendapat bahwa pengendalian adalah sebuah usaha sistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkan kinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Sedangkan menurut Stoner,Freeman dan Gilbert, pengendalian  adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan .

Menurut saya, mengendalikan adalah suatu usaha untuk mengatur suatu hal agar terorganisasi dengan baik dan benar. Jika sesuatu hal dapat dikendalikan maka akan menghasilkan sesuatu yang tersistemastis dengan baik pula. Misalnya saja dalam suatu pabrik yang karyawannya bekerja dalam bidang mesin, jika ia dapat mengendalikan mesin tersebut maka pekerjaannya akan berjalan dengan baik dan rapih. Fungsi adalah kegunaan yang dapat berdampak positif maupun negative, jika dapat dikelola atau diatur dengan baik maka dampaknya akan positif.

 Dalam suatu organisasi diperlukan pengendalian, adapula fungsi pengendalian dalam manajemen yaitu :

1.              merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku

2.           mencapai kegiatan yang ekonomis dan efisien

3.           melindungi aset organisasi

4.           mengantisipasi kompleksitas dari organisasi

5.           meminimalkan kegagalan

 

Langkah – langkah dalam pengendalian ( control )

Dalam proses pengendalian (kontrol) dibutuhkan langkah-langkah seperti berikut ini:

1.       Menentukan standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.
2.     Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.

3.     Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan ( bila ada )

4.      Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

 
Tipe – tipe control  dalam manajemen

Ada 4 tipe kontrol dalam pengendalian manajemen, yaitu :

1.      Pengendalian dari dalam organisasi (kontrol internal)

            Pengendalian yang dilakukan oleh aparat/unit pengendalian yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri. Aparat/unit pengendalian ini bertugas mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan menilai kemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapat mengambil suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya (internal control), misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan di tingkat departemen.

2.      Pengendalian luar organisasi (kontrol eksternal)

Pengendalian yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengendalian dari luar organisasi terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain itu pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu organisasi untuk minta bantuan pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya Konsultan Pengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.

3.      Pengendalian preventif

Pengendalian yang dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan. Maksud pengendalian preventif adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan.

4.      Pengendalian represif

Pengendalian yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif adalah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah direncanakan (dalam pengendalian anggaran disebut post- audit).

 
Control  proses manajemen

Pengendalian manajemen terdiri dari formal dan informal. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan antara satu dengan lain, terdiri dari proses :

1.                Pemrograman (Programming)

Merupakan proses memilih program spesifik untuk kegiatan-kegiatan organisasi. Program menunjukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi dalam rangka pelaksanaan strateginya.

2.            Penganggaran (Budgeting)

Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

3.     Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)

Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.

4.      Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

Laporan juga digunakan sebagai bagian dari pengendalian. Beberapa diantaranya diturunkan dari analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang direncanakan diserati penjelasan mengenai penyimpangan diantara keduanya, jika ada.

 

Daftar Pustaka :




 

 

 

Tidak ada komentar: