Jenis Tes Psikologi

Tes psikologi atau yang lebih dikenal dengan tes psikotes adalah suatu bentuk tes untuk mengukur  kemampuan,bakat ataupun minat seseorang. Tes ini biasanya di gunakan untuk menentukan penjurusan di sekolah-sekolah, untuk memasuki perguruan tinggi , untuk masuk menjadi calon pegawai negri sipil ataupun seleksi penerimaan karyawan di suatu perusahaan.

Berikut ini merupakan tes-tes yang ada dalam psikologi :

1.    Tes kreativitas

Untuk mengukur kreativitas seseorang dapat di lakukan tes dalam konteks verbal maupun figural.

Tes kreativitas verbal ( TKV ) dapat dibagi menjadi beberapa jenis tes yaitu :

a.    Menyusun kata

Seseorang diminta untuk meyusun kata secara cepat,misalnya dari kata “pagi” ( ex : pagi buta )

b.    Permulaan kata

Seseorang diminta untuk melanjutkan sebuah kata,misalnya diawali dengan kata “ba” ( ex : batak )

c.     Membentuk kalimat 3 kata

d.    Sifat-sifat yang sama

e.    Macam-macam penggunaan

f.     Apa akibatnya ( sebab –akibat )

Tes kreativitas figural ( TKF )

Dengan menggunakan lingkaran-lingkaran, jadi si individu diminta untuk menggambar apapun yang sesuai dengan idenya dengan menggunakan lingkaran-lingkaran tersebut, diusahakan semua lingkaran tersebut terpakai dan termasuk ke dalam bagian gambar yang telah dibuatnya.

2.    Tes kepribadian

Bentuk tesnya adalah :

a.       DAP ( draw a person ) = menggambarkan manusia

Dari gambar yang dibuatnya, psikolog dapat mengetahui karakter kepribadiannya. Misalnya bisa dilihat dari besar kecil nya gambar tersebut

b.      BAUM = menggambarkan pohon

Tes ini lebih cenderung untuk mengetahui kepribadian seseorang dari segi interaksinya dengan lingkungan sosial

c.       HTP ( house tree person ) = menggambarkan rumah,pohon dan orang

d.      Wartegg

e.       TAT dan Rorrsach

3.    Tes intelegensi ( IQ )

Bentuk tes nya :

a.       CFIT

b.      WISC

c.       WAIS

d.      BINET

e.       TPA

Dari beberapa bentuk tes yang telah saya jelaskan di atas, mungkin dapat kita cari di buku-buku bahkan di internet. Bukan hanya bentuk tes nya saja tetapi terkadang jawaban ataupun pendeskripsiannya juga dapat kita temukan. Sehingga menurut saya nantinya hasil itu kurang valid untuk seseorang yang telah mempelajarinya terlebih dahulu. Mengapa ? karena menurut saya, bisa saja si individu yang di tes ini sudah mempelajari jawaban atau karakter dari bentuk tesnya tersebut. Apalagi jika kita tes secara online atau tanpa bertatap muka langsung, itu memungkinkan ada memanipulasikan keterangan atau jawaban dari si individu yang mengikuti tes ini. Jadi menurut saya lebih baik tes secara langsung saja, agar hasil lebih akurat daripada tes secara online. Memang, dengan tes langsungpun bisa terjadi manipulasi tetapi si psikolog atau yang mengetesnya pun dapat melihat itu secara langsung lewat bahasa tubuhnya.

Contoh salah satu tes kepribadian yang bisa anda dapatkan secara online

http://www.beliefsystems.com/personality/psp.asp

silakan untuk mengunjungi situs tersebut kalau berminat untuk mencobanya J

tetapi tes ini tersedia dalam bentuk bahasa inggris, jadi teman-teman harus mengartikannya terlebih dahulu ;D

Bagaimana untuk tes-tes yang bentuk dan pendeskripsiannya sudah terlanjur melebar luas ?

Nah, itu yang menjadi focus utama juga untuk para Psikolog atau yang bekerja dalam pembuatan tes-tes psikotes ini, harus ada inovasi atau ide baru dengan membuat tes yang berbeda dari sebelumnya, ya istilahnya mengembangkannya  dan sebaiknya tes-tes tersebut hanya para psikolog saja yang tahu dan tidak perlu disebar luaskan sampai dibuatkan buku-bukunya juga. Membagi ilmunya boleh saja tetapi harus tetap ada pengawasannya.